Waktu adalah pedang, jika kamu bisa menggunakan dengan baik, maka pasti akan membawa keberuntungan, tapi jika kau menggunakan dengan buruk, pasti dia akan membunuhmu.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, March 26, 2015

Contoh Laporan Prakerin Keperawatan

klik disini

LAPORAN PRAKERIN KEPERAWATAN
DENGAN  KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
DI PUSKESMAS KENDIT
 




Disusun oleh :
KHUSNUL KHOTIMAH
Nama Pembimbing :
Anis Sulala Amd. Keb (Pembimbing Sekolah)
Saiful Bahtiar Amd. Kep (Pembimbing Klinik)


PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN
SMK IBRAHIMY
SUKOREJO SITUBONDO

TAHUN 2014 / 2015



LEMBAR PENGESAHAN


Ditulis oleh          : Mirna purnami sari
Judul                   : Suatu kondisi dimana kadar Hb atau hitungan erosist lebih rendah      dari harga normal.


Kendit 19 Maret 2015
Mengetahui,

      Pembimbing Sekolah                                                                            Pembimbing Klinik


      Anis Sulala Amd. Keb                                                                     Saiful Bahtiar Amd. Kep




DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKERIN ..............................................................................................   
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................    i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................    ii
BAB I Pendahuluan .......................................................................................................    1
A.    Latar Belakang .....................................................................................................    1
B.     Tujuan ...................................................................................................................    1
C.     Tempat dan waktu pelaksanaan pengkajian .........................................................    1
D.    Manfaat ................................................................................................................    1
BAB II Tinjauan Pustaka ..............................................................................................    3
A.    Pengertian .............................................................................................................    3
B.     Klasifikasi .............................................................................................................    3
C.     Ediologi ................................................................................................................    3
D.    Patofisiologi .........................................................................................................    4
E.     Factor-faktor ........................................................................................................    4
F.      Cara terjadinya .....................................................................................................    4
G.    Penularan ..............................................................................................................    4
H.    Komplikasi ...........................................................................................................    4
I.       Penatalaksanaan ...................................................................................................    5
J.       Pencegahan ...........................................................................................................    5
BAB III Tinjauan Kasus ...............................................................................................    6
A.    S (subyektif) .........................................................................................................    6
B.     O (obyektif) ..........................................................................................................    7
C.     A (assement) .........................................................................................................    8
P (planning) ..........................................................................................................    9
BAB IV Kesimpulan dan Saran ...................................................................................    10
A.    Kesimpulan ...........................................................................................................    10
B.     Saran .....................................................................................................................    10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................    iii


DAFTAR PUSTAKA

Black RE : zinc deficiency. Inpectious disease and mortality in the developing world j nutr 2003 : 133 : 145 S – 1489 S
Bresee Js. Hummelman E. nelson EA. Et al. rotavirus in asia. The value of surveillance for informing decisions about the introduction of new J infect dis 2005 : 192 : 1s – 5S




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3x atau lebih dalam sehari). Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka masih berfluktuasi dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan mengalami penurunan, namun penyakit diare ini masih menimbulkan klib yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian di Indonesia. Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari angka kesakitan diare tahun ke tahun. Diare merupakan penyebab kematian no 4 (13,2 %) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. Proporsi diare sebagai penyebab kematian no 1 pada bayi postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%) (hasil riskesdas 2007).
B.     Tujuan
Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor terkait.
Khusus :
1.      Tercapainya penurunan angka kesakitan
2.      Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standar
3.      Diketahuinya situasi epidemologi dan besarnya masalah penyakit di masyarakat. Sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasannya disemua jenjang pelayanan
4.      Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah
5.      Tersusunnya rencana kegiatan pengendalian penyakti diare disuatu wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan pengelolaannya
C.    Tempat dan waktu pelaksanaan pengkajian
Bertempat di UGD Kendit pada tanggal 20 Februari 2015 jam 08.30 WIB
D.    Manfaat
1.      Bagi puskesmas dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengoptimalkan penggunaan penyakit diare
2.      Bagi SMK Ibrahimy 1 Sukorejo dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan bacaan serta menambah koleksi bahan perpustakaan yang telah ada
3.      Bagi penulis memberikan pengalaman dan kesempatan untuk melaksanakan penulisan dengan metode yang benar, penulis mampu berpikir lebih baik dalam memahami masalah serta melakukan analisis secara ilmiah dan sistematis





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat). Kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 300 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3x sehari. Buang air besar encer tersebut dapat disertai lendir dan darah.
Menurut WHO (1990) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3x sehari. Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa jam atau hari.
·         Tanda – tanda orang dehidrasi antara lain :
o   Penderita sangat kehausan
o   Mulut dan lidah kering, mata cekung
o   Waktu kulit dipijat lipatan kulit perlahan – lahan akan kembali seperti semula
o   Denyut nadi sangat cepat pada seorang anak yang kurang dari 18 bulan terlihat adanya noktah lembut pada puncak kepala yang cekung kebawah (yakni bagian ubun-ubun)
B.     Klasifikasi
·         Diare akut
Adalah diare yang disebabkan oleh rata virus yang ditandai buang air besar lembek/cair bahkan berupa air saja frekuaensi 3x atau lebih dalam sehari berlangsung dari 14 hari
·         Diare bermasalah
Adalah diare yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, intoleransi, laktosa, alergi protein, susu sapi, penularan secara fecal oral ke otak dari orang ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diare ini diawali dengan cair pada hari berikutnya muncul darah maupun tanpa lendir. Sakit perut yang diikuti muncul tenasmus panas serta hilang nafsu makan dan badan terasa lemah.
·         Diare persisten
Adalah diare akut yang menetap dimana titik sentral potogenesis diare tersebut adalah kerusakan mukosa usus.
Penyebab diare ini sama dengan diare akut. Sebagai akibat dari diare akut maupun diare bermasalah akan terjadi kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa (asidosis, metabolic, hipokalemi, dan sebagainya) gangguan gizi akibat kelaparan
C.    Ediologi
·         Infeksi bakteri
Beberapa jenis bakteri dapat termakan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan menyebabkan diare seperti compylabacter, salmonelia, shigella, dan escheichia coli.
·         Infeksi virus
Virus yang menyebabkan diare yaitu rota virus, norwalk, chitomegalovirus, virus herpes simplex dan virus hepatitis
·         Intoleransi makanan
Faktor makanan misalnya makanan basi, beracun atau alergi terhadap makanan tertentu
·         Parasit
Masuk dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor yang menetap dalam system pencernaan seperti giardia lambia, entamoeba histolitica dan cryptosporidium
·         Reaksi obat
Seperti anti biotik, obat-obatan, tekanan darah dan antisida mengandung magnesium
·         Penyakit inflamasi
Penyakit inflamasi usus atau penyakit abdominalis gangguan fungsi usus seperti sindroma iritasi usus dimana usus tidak dapat bekerja secara normal
D.    Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah :
·         Gangguan ostomic
·         Gangguan sekresik
·         Gangguan motalitas usus
E.     Faktor terjadinya diare
·         Kebiasaan perilaku
·         Sanitasi lingkungan
·         Status sosial ekonomi
·         Status gizi
F.     Cara terjadinya diare
Diare dapat ditularkan  melalui tinja yang mengandung kuman penyebab diare. Tinja tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang buang air besar disemabarang tempat, misalnya tanah, sungai, air sumur
G.    Penularan
·         Kontak langsung dengan penderita
·         Makanan yang tercemar
·         Air minum yang tercemar
H.    Komplikasi
Akibat diare karena kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut
·         Dehidrasi
·         Renjatan hipofolomi
·         Hipokalemi
·         Hipoglekemi
·         Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik
·         Mainutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik
I.       Penatalaksanaan
Penanggulangan kekurangan cairan merupakan tindakan pertama dalam mengatasi seseorang diare. Hal ini harus dapat diatasi dengan cara mencegah diri terutama personal hygiene.
Pada penderita yang disertai muntah, pemberian larutan elektrolit secara intravena merupakan pilihan utama untuk mengganti cairan tubuh atau dengan kata lain perlu diifus
J.      Pencegahan
·         Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting :
§  Sebelum makan
§ Setelah buang air besar
§ Sebelum memegang makanan
§ Setelah menceboki anak dan
§ Sebelum menyiapkan makanan
·         Minum air sehat atau air yang telah diolah dengan cara merebus, pemansan dengan sinar matahari atau proses klorinasi
·         Pengolahan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar (serangga, lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain)
·         Membuang air besar dan kecil pada tempatnya. Sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septic


BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal mrs       : 20 Februari 2015                         jam                       : 08.30 WIB

Biodata Pasien
Nama Pasien     : Ny. “N”                                       Nama Suami        : Tn. “N”
Umur                 : 50 th                                            Umur                   : 60 th
Pendidikan        : -                                                   Pendidikan           :-
Pekerjaan            :Tani                                             Pekerjaan             : Tani
Penghasilan       : ± 200.000                                    Penghasilan          : ± 200.000
Alamat              : semekan RT 02 / RW 03             Alamat                 : semekan RT 02 / RW 03
                            Klatakan. Kendit                                                       Klatakan. Kendit

S (subyektif)
1.      Keluhan utama
BAB cair
2.      Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan BAB cair berkali-kali kuning cair dan pasien juga mengatakan pusing mual dan muntah-muntah sejak kemarin pada tanggal 19 Februari 2015 mulai dari jam 05.00 WIB dan akhirnya pasien memutuskan untuk periksa di UGD Kendit pada tanggal 20 Februari 2015 jam 08.00 WIB dan ditangani oleh perawat yang bertugas. Perawat menyarankan supaya menjalani rawat inap dan keluarga pasien setuju untuk menjalani rawat inap di Puskesmas Kendit
3.      Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pada tahun 2010 pernah mengalami penyakit darah rendah dan pasien pernah dirawat inap di Puskesmas Kendit
4.      Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak pernah mengalami penyakit menular, menurun ataupun menaun seperti penyakit menular : TBC, HIV menurun : ASMA menaun : hypertensi


5.      Pola kebiasaan sehar-hari
No
Pola
Saat di rumah
Saat di puskesmas
1

Nutrisi

Makan : 3x sehari
Porsi : 1 piring dihabiskan
Menu : nasi, sayur, tahu, tempe
Minum : ± 1,5 liter
Jenis minuman : air putih
Makan : 3 x sehari
Porsi : 1 piring tidak habis
Menu : nasi, sayur, tahu, tempe
Minum : 1 liter
Jenis minuman : air putih dan teh
2
Istirahat

Siang 1 jam
Dari jam : 12.00-13.00
Malam : 8 jam
Dari jam : 22.00-05.00
Siang 1 jam
Dari jam : 12.00-13.00
Malam : 8 jam
Dari jam : 22.00-05.00
3
Eliminasi

Bak : 3x sehari
Warna : jernih
Bau : khas
BAB : berkali-kali
Warna : kuning
Bau : sedikit menyengat
Konsisten : cair + ampas
Bak : 2x sehari
Warna : kuning
Bau : khas
BAB : berkali-kali
Warna : kuning
Bau : sedikit menyengat
Konsisten : cair + ampas
4
Personal hygiene
Mandi : 3x sehari. Pagi, siang, dan sore
Sikat gigi : 2x sehari

Keramas : 1x 2 hari
Mandi : 3x sehari. Hanya diwaslap
Sikat gigi : selama mrs tidak pernah sikat gigi
Keramas : selama mrs tidak pernah keramas
5
Aktivitas
Pagi : bekerja di sawah
Siang : istirahat 1 jam
Sore : istirahat
Hanya terbaring di tempat tidur tidak melakukan aktivitas seperti di rumah

O (obyektif)
a)      Kesadaran : composmentis
b)      Keadaan umum : lemah
c)      BB / TB : 55 kg / 158 cm
d)     TTV : TD : 120/70 mmHg
N : 80 x /mnt
S : 36,0 °C
RR : 20 x /mnt
6.      Pemeriksaan fisik
1.      Kepala
Inspeksi :simetris, lurus hitam panjang, kulit kepala kotor (ada ketombe) tidak ada lesi
Palpasi : tidak terdapat benjolan abnormal
2.      Mata
Inspeksi : simetris, bersih, pupil hitam, konjung tiva merah muda
Palpasi : tidak terdapat benjolan abnormal
3.      Hidung
Inspeksi : simetris, bersih tidak ada lesi, tidak terlihat pernafasan cuping hidung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan abnormal
4.      Telinga
Inspeksi : simetris, bersih tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan abnormal
5.      Mulut / bibir
Inspeksi :simetris, bibir lembab, tidak terlihat stomatitis, gigi merata, warna gigi putih, lidah bersih
Palpasi : tidak terdapat benjolan abnormal
6.      Leher
Inspeksi :bersih, tidak terdapat lesi, teidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan abnormal
7.      Dada
Inspeksi :simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada disaat bernafas, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal
Auskultasi : tidak terdengar weezing dan ronchi
8.      Abnomen
Inspeksi : bersih tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan abnormal
Auskultasi : suara bising usus tidak normal ( ≥20)
9.      Genetelia
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji

10.  Ekstermitas
Atas inspeksi : simeteris, terpasang ifus di tangan sebelah kiri, tidak terlihat gangguan pergerakan, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan abnormal
Bawah inspeksi : simetris, tidak terlihat gangguan pergerakan dan tidak varises, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan abnormal
7.      Pemeriksaan penunjang
Pasien tidak pernah diperiksa di laboratorium dll.
A (assement)
Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan outout berlebihan akibat diare, muntah
P (planning)
Intervensi keperawatan meliputi :
1.      Bina hubungan saling percaya kepada pasien dan keluarganya
Rasional : komunikasi trapiotik akan terkaji dengan baik
2.      Menjelaskan tentang penyakit diare
Rasional :dengan penjelasan penyakit diare pasien akan mengerti tentang penyakit diare
3.      Anjurkan pasien banyak minum air putih ± 8 gelas/hari
Rasional : dengan banyak minum air maka kebutuhan cairan oral terpenuhi
4.      Observasi TTV dan tanda-tanda kekurangan cairan
Rasional : dengan observasi keadaan pasien akan terpantau dan memudahkan untuk melakukan intervensi selanjutnya
5.      Kolaborasi dengan tim medis
Rasional :
§  infus Rl 20 tpm
§  Inj. Iv cefotaxim 3x 1 gram sebagai anti biotik
§  Inj. Iv ranitidin 3x 50 mg sebagai antagonis reseptor H2
§  Inj. Iv pragesol 3x 500 mg sebagai analgesif
§  Inj. Iv metoclopramid 3x 10 mg sebagai antivomiting
Oral.
§  Amoxicillin 3x 500 mg sebagai antibiotik
§  Paracetamol 3x 500 mg sabagai antipirentik
§  Prednison 3x 5 mg sebagai kortikosteroid
§  Metoclopramid 3x 10 mg sebagai antivomiting
§  Loperamid 3 x 2 mg sebagai antispasmodik





BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1.      Kesimpulan
Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3 kali sehari dan diare adalah penyebab no 1 kematian di seluruh dunia. Sementara menurut UNICEFF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Anak) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal karena diare.
Hasil observasi menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kebiasaan prilaku, sanitasi lingkungan, status sosial ekonomi, status gizi dengan penyakit diare.
2.      Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatannya serta didukung oleh pelayanan dan penyuluhan kesehatan oleh tanaga kesehatan di puskesmas sehingga mampu merubah kebiasaan prilaku yang tidak baik dan lebih memperhatikan sanitasi lingkungan mereka.



Share:

Definition List

Unordered List

Support